PENGARUH SERTIFIKAT MINIMUM SAFE MANNING BONTANG TERHADAP KELANCARAN CLEARANCE OUT KAPAL TUGBOAT DI PT. TIRTA PERMAI BAHARI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Sertifikat Minimum Safe Manning (MSM) Bontang terhadap kelancaran clearance out kapal tugboat di PT. Tirta Permai Bahari Cabang Bontang. Sertifikat MSM merupakan dokumen wajib bagi kapal tugboat sebelum mendapatkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB), yang dikeluarkan oleh KSOP Kelas II Bontang. Namun dalam praktiknya, proses penerbitan sertifikat ini seringkali menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal akibat waktu pengurusan yang lama dan masa berlaku yang singkat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap 42 responden yang terdiri dari agen pelayaran, ship owner, dan petugas KSOP. Teknik analisis yang digunakan meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji t, analisis regresi linier sederhana, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sertifikat MSM Bontang berpengaruh signifikan terhadap kelancaran clearance out kapal tugboat, dengan nilai signifikansi < 0,001 dan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,939. Artinya, 93,9% variasi kelancaran clearance out dapat dijelaskan oleh variable Sertifikat MSM Bontang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa regulasi KSOP Bontang terkait sertifikat MSM memiliki peranan penting dalam proses clearance out, namun juga menjadi faktor penghambat jika tidak dikelola dengan efisien. Oleh karena itu, perlu adanya evaluasi prosedur dan strategi pengurusan dokumen agar operasional kapal dapat berjalan lebih optimal.