ANALISA PROSES PENYELAMATAN MAN OVERBOARD (MOB) DI MT. NEW HARMONY PADA SAAT STERN LINE BUNKERING (SLB) DENGAN MT. TAIYO MARU

Insiden Man Overboard (MOB) dalam pelayaran di laut lepas merupakan risiko yang tinggi bagi industri pelayaran. Hal ini dapat berdampak pada kerugian yang dialami pihak kapal, perusahaan, maupun korban itu sendiri. Dalam situasi ini, tugas dan tanggung jawab kru kapal dalam proses evakuasi sangat penting bagi keselamatan korban. Berdasarkan pengalaman peneliti saat berlayar, peneliti mengalami insiden MOB pada saat proses stern line bunkering dengan MT. Taiyo Maru. Dengan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengangkat judul “ANALISA PROSES PENYELAMATAN MAN OVERBOARD (MOB) DI MT. NEW HARMONY PADA SAAT STERN LINE BUNKERING (SLB) DENGAN MT. TAIYO MARU”. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, wawancara dengan Nahkoda, chief officer dan third officer. Dari hasil penelitian dapat diketahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya insiden MOB adalah: Prosedur penurunan rescue boat yang dilakukan tidak sesuai standar keselamatan, kurangnya pemeriksaan dan perawatan pada tali sebagai alat penunjang rescue boat, alat-alat keselamatan yang sudah tidak layak, drill MOB yang dilakukan tidak sesuai jadwal yang seharusnya. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden MOB antara lain: Melakukan proses perawatan dan pemindahan rescue boat yang sesuai dengan prosedur keselamatan, melakukan pengecekan dan maintenance secara berkala terhadap alat-alat keselamatan, melaksanakan drill tentang MOB, Melakukan safety meeting.