ANALISIS PENYUSUTAN MUATAN MINYAK MENTAH : STUDI EMPIRIS PADA MT. PIS PIONEER

Very Large Crude Carrier (VLCC) merupakan jenis kapal niaga yang dibuat secara khusus untuk mengangkut crude oil dalam kuantitas yang besar. Pada pengangkutan crude oil, cargo loss ketika proses loading, transport, dan discharge tidak dapat dihindari. Cargo loss adalah kerugian operasional yang disebabkan kuantitas crude oil yang dikirimkan ke pelabuhan bongkar berbeda dengankuantitas pelabuhan muat. Losses yang terjadi dapat berupa bertambah maupun berkurangnya kuantitas crude oil. Cargo loss dapat disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu cuaca, sumber daya manusia, dan alat pengukur Ullage Temperature Interface (UTI). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif dengan uji t- berpasangan yang membandingkan dan menganalisa rata-rata kuantitas crude oil
pada setiap proses yang dilaksanakan oleh MT. PIS Pioneer pada periode 2022. Berdasarkan hasil analisis cargo loss pada MT. PIS Pioneer periode 2022, nilai rata-rata loading loss sebesar 1.616,1667 Bbls atau 0,22%, transport loss sebesar 364,333 Bbls atau 0,1%, sehingga loading loss dan transport loss tidak melebihi batas toleransi yang ditentukan oleh Pertamina dan bukan merupakan kontributor
paling besar cargo loss maka MT.PIS Pioneer dinilai layak untuk memuat crude oil. Nilai rata-rata discharge loss sebesar 4.781,667 Bbls atau 0,53%, dan supply loss sebesar 6.033,500 Bbls, sehingga discharge loss dinilai sebagai penyebabpaling besar cargo loss serta melebihi batas toleransi yang ditentukan oleh Pertamina, maka MT.PIS Pioneer dinilai tidak layak untuk membongkar crude oil.