PENGARUH KESIAPAN ALAT BONGKAR MUAT TERHADAP BIAYA OPERASIONAL KAPAL TUG BOAT PT. GURITA LINTAS SAMUDERA CABANG MERAK

Penelitian ini berawal dari masalah berupa biaya operasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kesiapan alat bongkar muat terhadap efisiensi biaya operasional kapal tug boat di PT. Gurita Lintas Samudera Cabang Merak, dengan penekanan pada tiga indikator utaman persentase peralatan yang berfungsi secara optimal, frekuensi kerusakan peralatan, serta waktu downtime. Data diperoleh dari 50 responden yang mencakup operator alat berat, pekerja pengangkutan, mandor, staf administrasi, serta manajer operasional. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) menggunakan SmartPLS versi 4. Hal ini dibuktikan dengan nilai outer loading untuk semua variable memiliki nilai diatas 0,7, Average Variance Extracted (AVE) untuk semua variable lebih dari 0,6, Composite Reliability (CR) di atas 0,83, dan Cronbach’s Alpha lebih dari 0,7. Hasil penelitian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari ketiga variabel terhadap efisiensi biaya, dengan nilai original sample asli dan p-value meliputi persentase alat yang berfungsi optimal (0,250; p=0,047), frekuensi kerusakan alat (0,404; p=0,001), dan waktu downtime (0,269; p=0,047). Coefficient Determinant (R2) yang bernilai 0,745 menunjukkan bahwa 74,5% variasi dalam efisiensi biaya dapat dijelaskan oleh ketiga variabel yang ada. Sebagai kesimpulan, peningkatan kesiapan alat bongkar muat melalui pengelolaan kondisi alat yang efektif, pengurangan frekuensi kerusakan, dan pengendalian waktu downtime memberikan kontribusi yang penting dalam menurunkan biaya operasional kapal tug boat. Oleh karena itu, dianjurkan agar perusahaan menerapkan program pemeliharaan rutin dan sistem manajemen alat yang efisien untuk mendukung kelancaran operasional serta meningkatkan daya saing di sektor transportasi laut yang ketat.